Dalam Diam

Dalam hiruk pikuk dunia,

Dalam keceriaan semua orang hanya aku yang termenung sendiri

dalam tempatku di tengah kerumunan itu

dalam diamku aku sedikit merasa bahagia,

dalam sepiku berfikir betapa beruntungnya diriku ini

ku rasakan rasa syukur yang mungkin tak akan di rasakan oleh siapapun

aku bahagia walaupun taka da yang aku lakukan

tak ada peran yang kumainkan dalam hidup ini

namun aku bahagia telah lahir kedunia ini

memberi sedikit kebahagiaan kepada orang lain di sekitarku

walaupun lebih banyak ku melukai orang lain.

tak mampu berdiri

Dalam derap langkah menuju puncak tertinggi

Termenung ku di tengah jalan

Tersandung kerikil kecil yang sebenarnya tak perlu tuk ku hadapi

Namun daya ku tak sanggup tuk bangkit dan kepalkan tangan

Awan gelap mengelubungi tubuh lemah ku

Tegar memang tubuh ini naun tak ada daya yang mampu menyangga

Tongkat terkuatpun tak mampu menuntunku

Untuk sekedar tegap berdiri saja tak bisa

Apa yang terjadi sesungguhnya

Kenapa aku seperti seorang bayi yang hanya mampu menangis dalam angan

Bagaimana hatiku mampu bertahan dalam situasi gundah gulana

Siapa yang akan mampu aku jadikan sandaran

  

kelembutan hati

Sungguh lembut hati seorang bidadari dunia,

Kelembutannya mengalahkan segalanya

Tutur lembutnya bagaikan embun di pagi hari yang mampu menyegarkan setiap daun yang mendengarnya

Tetesan Air mata irtu menunjukkan betapa lembut hatinya

Dalam suka senyum dapat membahagiaakan setiap orang di sekitar

Dalam duka dia pendam dalam hati yang tak seorangpun tahu apa yang sesungguhnya terjadi

Dia pandai tuk sembunyikan rasa sedih, dia pandai tuk bahagiakan sekitar

Memendam segala bentuk kesedihan hati yang tak seorangpun akan mengerti

Hatimu tak sekeras hati para pemuja dunia

Tak banyak yang kau ucapkan dari bibir kecil itu

Namun besar kebahagiaan yang di rasakan oleh sekitarnya.