Minggu, 28 Desember 2014

Suratan Takdir

Dear sayang

Terima kasih atas perhatian yang selalu kau berikan keadaku
Terima kasih atas cinta yang selama ini kau berikan kepadaku
Tak ada kata yang mampu aku berikan kepadamu untuk mengganti semua itu
hanya doa yang selalu terpanjatkan untuk kebahagiaan hidupmu

Sesuai permintaanmu aku sudah mengatakan hal yang selama ini kita simpan kepada ibuku, namun sayangnya bukan jawaban membahagiakan yang aku dapat melainkan teguran tgas layaknya garis polisi yag tak boleh dilewati, saat aku bilang aku sering berjalan denganmu hanya satu kalimat yang keluar dari ibuku "AWAS MAKSIAT KEPADA ALLAH", saat aku katakan bahwa hati ini telah menemukan persingghannya bukan jawaban 'iya' dri ibu malah beliau mengatakan ...
"kmu masih 21 thun dan kamu jangan terburu memberi sebuah harapan kepada siapapun ibu khawatir suatu saat ada ketidak cocokan antara kalian maka hal itu akan membuat hati merasa sakit dan selain itu sekarang kamu masih dalam belajar dan masalah itu akan menjadi beban fikiranmu, untuk sementara lepaskan saja dia"
aku tertegun saat mendengar kata itu terucap, aku bingung, aku merasa bersalah, ingin sekali aku mengelak namun itu adalah ibuku dan aku tak ada kberanian untuk menentangnya...

kita sudah bersama selama 6 tahun sejak pertama kita bertemu, dan menikmati indahnya dunia selama 2 tahun lebih, dan aku hanya diperbolehkan mempermasalahkan ini pada saat umur ku 25 TAHUN, masih 4 tahun lagi, apa kau mampu untuk menanti, sedang penantian itu belum menemukan jawaban pasti...

sekarang aku berpasrah pada keputusanmu akan hubungan kita kedepan, apakah kita lanjutkan hidup kita masing-masing atau tetap kita pertahankan kisah kita ini sampai tiba saatnya nanti...

Maaf kalau aku kurang tegas dalam hal ini, tapi ini aku lakukan demi tersampaikannya apa yang ada dalam benakmu..