Salam dari perindu yang tak tersadar tuk nyatakan beban jiwa yang menghukum
Untuk belahan jiwa yang baru ku sadari dan yang aku tunggu
Mungkin angin telah mengetahui beban jiwa yang tak akn luluh di terpa angin
Mungkin Allah telah menulis apa yang terjadi padaku dan padamu di Lauhil Mahfudz
Mungkin Izrail telah mengetahui kapan mati q dan mati mu
Mungkin Ridwan menungguku begitupun engkau
Sebelumnya,,,,,,,,,
aq sempat ragu ,namun keyakinan mu slama ini yag membuat ku yaqin
Allah takdirkan kita untuk bertemu
Aku tak tahu ini baik atau buruk
Aku tak tahu ini syetan atau malaikat
Namun, yang pasti selama ini aku merasa bahagia
Kuberfikir apa salahnya jika kita dipersatukan untuk puasa daud,
sama-sama menjaga wudlu’,itu tak melanggar sunnahNya.
Bukankah Dia yang menciptakan adanya rasa saling kasih
Itupun kita tak keterlaluan
Sejauh tak membuat fitnah.........
Dari dia yang selalu
membaringkan tubuh kekasihnya dalam do’a
0 komentar:
Posting Komentar