Saat ini aku menggenggam mawar
Saat ini aku menggengam mutiara
Namun dalam hati aku menampik semua
Dalam relungku mengalir kehancuran
Sekejab aku memejamkan mata
Merasakan btapa indah mutiara dalam genggaman ku ini
Merasakan betapa harumnya mawar dalam genggaman ku ini
Namun saat ku buka mata
aku sadari………
kemilau mutiara, Semerbak mawar
tenggelam dalam lumpur tertimbun dan perlahan menghilang
mawar itu muncul lagi menampakkan indahnya
sekian kalinya aku menikmati indahnya
namun ku tampik dia
terlalu lama aku pendam rasa tuk pergi
aku tak mau ikut tenggelam bersama lumpur
aku ingin berenang di lautan
bersama jutaan ikan yang bersemangat menyambut harinya
aku ingin terbang di udara bebas
terbang bersama burung-burung yang riang bernyanyi
begitu mudah mawar menampakkan durinya
sering kali menyakitiku dengan durinya tanpa ia sadari
namun, betapa sulitbagiku untuk mematahkan duri yang menyakitkan itu
tanpa mematahkan duri dan batangnya
aku tak mampu
aku tak berdaya
namun aku selalu berusaha hilangkan duri itu
tanpa merusak mawar itu
bukan karena ia tak harum,
bukan karena tak lagi merekah,
bukan karena ada mawar yang lebih segar,
juga bukan karena ada bunga lain yang lebih indah dan wangi darinya
namun ada sejuta alasan yang aku sendiri tak tahu apa itu
hanya saja hatiku berkata letakkanlah mawar itu
kembalikan dia pada vasnya
jangan ganggu hidupnya
mungkin kini saatku berjalan terus ke depan
tanpa menoleh ke belakang dan berhenti sejenak tuk bersihkan lukaku.
3 komentar:
mungkin bukan saatnya untuk mengambil mawar itu dari vas
karena kamu ingin menjaganya
melihat betapa indahnya dia dari kejauhan
merenungi betapa berharganya dia untuk dilindungi hingga kau tak menyentuhnya
sulit, memang sulit
tapi jika pada saatnya
takdir kan menjawabnya
mawar itu untukmu atau ada mawar lain yang diberikan Tuhan padamu
segalanya indah pada waktunya . . .
betul sekali :D
Posting Komentar